Jakarta – Finlandia untuk sementara menutup semua titik penyeberangan perbatasannya dengan Rusia, kecuali satu titik di timur laut negara itu. Setelah menutup empat titik perbatasan, Finlandia menutup tiga titik perbatasan lagi pada Jumat (24/11) pagi.
Pemerintah Finlandia mengatakan hal itu terpaksa dilakukan karena adanya peningkatan tajam jumlah orang yang memasuki Finlandia dari Rusia untuk mencari suaka.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan “masuknya migran adalah balas dendam Kremlin” atas keputusan negaranya untuk bergabung dengan NATO. Rusia merespons dengan mengatakan orang-orang yang melintasi perbatasan mempunyai hak untuk melakukan hal tersebut.
Sejak Agustus lalu, 684 orang-orang dari Yaman, Irak, Somalia dan negara-negara Afrika dan Timur Tengah lainnya telah mencari suaka di Finlandia, kata otoritas perbatasan Finlandia kepada DW. Semua orang tersebut melakukannya tanpa dokumen yang sah untuk memasuki Uni Eropa.
‘Fasilitator’ membantu migran melintasi perbatasan
Relatif mudah untuk menemukan informasi online tentang cara memasuki Finlandia dari Rusia tanpa surat-surat yang sah. Misalnya, dengan fitur pencarian pada aplikasi Telegram telah menghasilkan beberapa obrolan berbahasa Arab dengan pengguna yang berbagi pengalaman mereka.
Ambil contoh kasus di grup Telegram “Informasi Rusia-Finlandia”(dalam bahasa Arab ), di mana anggota kelompok, termasuk administrator, menawarkan bantuan untuk mengajukan visa ke Rusia dan setelah itu melintasi perbatasan Rusia-Finlandia dengan imbalan biaya tertentu.
Beberapa pengguna Telegram, yang profilnya sekarang telah dihapus, meyakinkan pengguna lain di grup obrolan itu bahwa mereka dapat membantu pengajuan visa pelajar Rusia dan juga untuk mencapai Estonia atau Finlandia dari Rusia.
Ongkos visa belajar selama tiga bulan, kursus singkat bahasa Rusia, dan transportasi ke perbatasan dikenakan biaya sekitar 20 juta Rupiah. Dengan membayar sekitar 39 juta Rupiah, calon migran bisa mendapatkan visa dengan ketentuan perpanjangan satu tahun serta akomodasi pelajar dan asuransi kesehatan “sehingga tidak ada masalah di perbatasan.”
Apa yang dijanjikan ‘fasilitator’ kepada pemakai jasa?
Sebagian besar penyeberangan perbatasan antara Rusia dan Finlandia memerlukan sarana transportasi, karena mereka tidak dapat dilintasi dengan berjalan kaki. Salah satu pengguna dalam obrolan tersebut, yang dijuluki Abo Abdo, menawarkan untuk menyediakan sepeda sebagai bagian dari paket untuk mengatasi masalah ini.
Seorang warga Rusia yang melintasi pos pemeriksaan Vyartsilya-Niirala mengatakan kepada DW bahwa dia melihat sebuah minibus dengan pelat nomor Rusia yang penuh dengan sepeda. Sopir bus membagikan sepeda kepada sekitar 30 orang tepat sebelum perbatasan, katanya.
Pria lain mengatakan kepada DW bahwa dia melihat sekelompok orang yang sama segera menaiki sepeda dan kemudian “mengikuti petugas perbatasan Rusia ke pos pemeriksaan.”
Pengguna obrolan lain dengan nama panggilan Torab mengatakan bahwa “fasilitator” memiliki perjanjian dengan pejabat perbatasan Rusia, yang akan mencap paspor para migran dan mengirim mereka ke wilayah Finlandia di mana mereka dapat meminta suaka.
Sejak pengumuman Finlandia tentang penutupan penyeberangan, calon migran dalam obrolan lain bernama Moscow_Finland menanyakan tentang rute alternatif dan juga jaminan dari “fasilitator” bahwa mereka akan dapat menyeberang ke Uni Eropa. “Jika saya sampai di perbatasan, apakah mungkin saya ditahan dan dideportasi?” demikian pertanyaan dalam grup obrolan itu.
Jawaban yang ia peroleh terasa meyakinkan: “Dalam dua hari, lebih dari 100 orang melintasi perbatasan dan tidak ada yang dideportasi,” jawab administrator dengan meyakinkan.
Rusia tepis tuduhan Finlandia
Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen mengatakan kepada DW bahwa Rusia tidak lagi menjaga perbatasan mereka sebagaimana mestinya berdasarkan kesepakatan bilateral. Hal ini membahayakan keamanan nasional dan ketertiban umum di Finlandia, tandas Valtonen.”Rusia tampaknya mendorong penyeberangan perbatasan secara ilegal,” tudingnya lebih lanjut.
Di lain pihak, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan penyeberangan perbatasan “digunakan oleh mereka yang memiliki hak hukum untuk melakukannya. … Penjaga perbatasan Rusia sepenuhnya mematuhi semua instruksi resmi terkait hal ini.”
Rusia menganggap keputusan Finlandia untuk menutup semua pos pemeriksaan perbatasan sebagai tindakan yang “merusak”.
Untuk sementara, empat pos pemeriksaan di perbatasan Rusia-Finlandia yang terletak dekat kota St. Petersburg bakal ditutup hingga 18 Februari mendatang. Kementerian Dalam Negeri Finlandia mengatakan, keputusan ini dapat diubah atau dicabut sepenuhnya jika tidak diperlukan lagi.
*Artikel asli ditulis dalam bahasa Rusia.
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang akan kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Kirimkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite. https://yangterbaik.com