Wanita Hamil Ditandu ke Puskesmas gegara Jalan Rusak, Melahirkan di Jalan

Pasaman Barat – Viral di media sosial satu video yang memperlihatkan beberapa warga membawa wanita yang hendak melahirkan dengan sebuah tandu darurat di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Namun sebelum sampai tujuan wanita itu melahirkan anaknya.
Dilihat detikSumut, Senin (27/11/2023), video itu berdurasi 25 detik. Terlihat empat orang warga tampak mengangkat wanita tersebut dengan tandu darurat yang berbahan dasar batang pohon bambu yang dialaskan dengan tikar. Beberapa warga lain juga tampak mengikuti wanita yang hendak melahirkan tersebut.

“Seorang ibu warga Jorong Rura Patontang, Nagari Parit Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat terpaksa melahirkan anak di jalan. Dia sempat ditandu oleh warga setempat menuju bidan desa, namun belum sampai ke tujuan ibu tersebut melahirkan di jalan,” demikian narasi video tersebut.

Selain itu, jalan yang dilewati warga tersebut juga tampak rusak dan dipenuhi oleh batu-batu kecil. Di sekeliling warga itu juga tampak semak-semak seperti di hutan.

Terkait kabar itu, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Hajran Huda membenarkan seorang warganya melahirkan anaknya di jalan. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di jalan Jorong Rura Patontang, sebuah daerah yang berada di perdalaman Pasaman Barat.

“Benar, memang ada seorang warga kami melahirkan anaknya di jalan. Itu dia melahirkan pada Sabtu lalu (25/11). Saat melahirkan itu juga ada bidan desa yang mendampingi,” katanya pada detikSumut.

Sebelum hari melahirkan tersebut, menurut Huda, bidan desa juga sudah meminta Reni untuk dibawa ke puskesmas terdekat untuk persalinan. Hal itu karena akses jalan yang ditempuh warga itu sangat jauh dengan Puskesmas terdekat.

“Bidan desa sebelumnya juga sudah menyuruh ibu itu untuk dibawa ke puskesmas terdekat untuk persalinan. Namun pihak keluarga menolak karena alasan biaya yang ditimbulkan saat persalinan. Untuk biaya melahirkan sebenarnya gratis karena dia punya BPJS,” jelasnya.

“Keterangan bidan desa, keluarga itu takut biaya besar karena ditimbulkan oleh orang yang menunggu ibu itu melahirkan. Karena itu dia menolak untuk dibawa ke puskesmas sebelumnya. Bukti penolakan itu juga ada sama kami,” sambungnya.

Selain itu, keluarganya itu juga kesulitan membawa wanita itu ke Puskemas terdekat karena akses jalan yang rusak. Akses jalan itu diakui Huda tidak bisa dilalui mobil.

“Jalan di sana memang tidak bisa ditempuh dengan mobil. Kalau berjalan kaki ke daerah terdekat yang bisa dilalui kendaraan, mereka bisa menempuh perjalan 1 jam lebih dari desanya,”ungkapnya.

Saat ini ibu dan sang bayi dalam keadaan sehat. Ibu dan bayinya itu masih dalam pengawasan bidan desa. https://kueceng.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*