Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pengumuman neraca dagang Indonesia.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah di angka Rp15.500/US$ atau terdepresiasi 0,03%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan yang terjadi kemarin (14/12/2023) sebesar 1,02%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08.57 WIB naik tipis 0,07% menjadi 102,02. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (14/12/2023) yang berada di angka 101,95.
Hari ini akan dirilis data neraca dagang Indonesia yang berpotensi lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada November 2023 akan mencapai US$ 2,79 miliar.
Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan terkontraksi 10% (year on year/yoy) sementara impor naik 0,57% pada November 2023.
Surplus yang diproyeksi lebih rendah tersebut dapat memberikan tekanan bagi rupiah.
Kendati demikian, keputusan The Fed kemarin (14/12/2023) dapat memberi angin segar bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ketua The Fed, Jerome Powell juga berpidato cenderung lebih lunak pada pertemuan kali ini, dibandingkan pada pertemuan November lalu di mana dia menegaskan masih terlalu prematur memikirkan pemangkasan suku bunga.
“Itu (pemangkasan) mulai ada dalam pandangan kami dan menjadi topik diskusi kami,” ucap Powell, dikutip dari Reuters.
Powell juga mengatakan jika ekonomi sudah berjalan normal dan The Fed tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan suku bunga.Dokumen “dot plot” The Fed menunjukkan jika anggota bank sentral mulai mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga.
Seiring dengan keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga, anggota komite memperkirakan setidaknya tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.
Sebanyak delapan anggota memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga setidaknya 75 bps pada tahun depan sementara lima lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih dari 75 bps. Median ekspektasi suku bunga ada di angka 4,6% dalam dot plot terbaru, turun dibandingkan 5,1% pada proyeksi September.
Indeks dolar (DXY) anjlok pada Kamis (14/12/2023) hingga di bawah level 102. Alhasil mata uang Garuda mengalami penguatan cukup signifikan. https://makanapasaja.com/